Kamis, 31 Maret 2011

Kemacetan di Ibu Kota Jakarta


























Jakarta, sebagai sebuah kota besar di Indonesia memanglah dikenal sebagai ibu kota dari Republik Indonesia. selain dikenal sebagai kota metropolitan yang dipenuhi dengan berbagai infrastruktur-infrakstruktur modern seperti mall-mall juga apartment mewah serta gedung-gedung perkantoran yang menjulang tinggi ke langit,Jakarta dikenal dengan satu hal ini, "kemacetan"



berbagai pendapat muncul di kalangan masyarakat mengenai penyebab kemacetan. ada yang mengatakan bahwa kemacetan disebabkan oleh jalanan yang sempit khususnya karena proyek busway, ada yang mengatakan bahwa karena terlalu banyak motor yang turun di jalan, dan berbagai pendapat lainnya.

akan tetapi, menurut saya inti permasalahan mengenai kemacetan ini ada 2 hal. yang pertama adalah banyaknya volume kendaraan pribadi yang turun ke jalan, dan sangat kurangnya memadainya infrastruktur transportasi yang disediakan oleh pemerintah.

permasalahan pertama. banyaknya volume kendaraan pribadi, baik itu motor maupun mobil dapat disebabkan oleh semakin mudahnya para pengguna jalan atau konsumen untuk memiliki kendaraan yang mereka inginkan. sebagai suatu contoh adalah ketika saya berjalan-jalan di beberapa mall, kerap kali terdapat stand-stand yang menyediakan kredit motor, bahkan hanya dengan memberikan foto kopi KTP maka sebuah motor pun dapat dibawa pulang. begitu pula dengan mobil. harga satu mobil bila dibeli tunai bisa memakan ratusan juta, maka untuk mendapatkannya, hanya dengan uang muka 1 juta rupiah si konsumen bisa membawa pulang mobil tersebut. sebegitu mudahnya kah praktek kredit di Indonesia, khususnya Jakarta?

permasalahan kedua adalah kurang memadainya infrastruktur transportasi yang disediakan oleh pemerintah. dari kendaraan-kendaraan yang ada pun seperti bus kota dan angkot banyak yang tidak layak pakai. emisi gas buang besar dan menciptakan polusi. selain itu juga kotor dan bau. sehingga, kebanyakan orang tidak nyaman untuk menggunakan transportasi umum ini. bahkan seperti bus transjakarta saja, di dalamnya meskipun sampah tidak begitu terlihat, lantainya kotor dan permukaannya ada yang tidak rata dan sudah jelek karetnya. armadanya juga kurang banyak, sehingga orang harus berdesak-desakan, kegerahan, dan kepanasan.

sedikit solusi yang ada di pikiran saya yang menurut saya dapat membantu adalah:
1. pemerintah harus membuat undang-undang atau kebijakan yang mengatur para pengusaha yang memperdagangkan mobil ataupun motor, agar meminimalisir bahkan menetapkan persyaratan-persyaratan ketat untuk mendapatkan kredit kendaraan.
2. pemerintah terkait seharusnya memperbaiki infrastruktur-infrastruktur serta sarana dan prasarana transportasi agar lebih nyaman. disamping itu memperbanyak armada transjakarta. bahkan ide saya adalah meniadakan semua bus-bus umum selain transjakarta saat ini, kemudian memperbanyak armada transjakarta. disamping itu, agar lebih mudah akses ke arah halte bus transjakarta, beberapa jalan kecil diatur agar dilewati bus feeder yang akan mengarah ke halte bus transjakarta. sehingga akan lebih efektif.



ketimbang hanya membangun fly over atau menunggu terwujudnya subway, bagi saya cara ini lebih efektif. memang akan mengeluarkan biaya yang sangat besar, akan tetapi manfaatnya akan lebih cepat dirasakan oleh masyarakat jakarta.