Senin, 05 Juli 2010

PANCASILA SEBAGAI KEPRIBADIAN BANGSA

TUGAS PANCASILA
PANCASILA SEBAGAI KEPRIBADIAN BANGSA


DISUSUN OLEH :
HARMINA
2008 – 22 – 068

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

JAKARTA
2010
BAB I
PENDAHULUAN

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang berlaku sejak tanggal 18 Agustus 1945 setelah sehari sebelumnya Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 diproklamirkan. Sejak saat itu, segala aspek kehidupan di Indonesia diatur dan disesuaikan dengan Pancasila. Pancasila yang digali di bumi Indonesia selain sebagai dasar negara merupakan kepribadian bangsa Indonesia.

Sebagai salah satu negara yang menduduki peringkat 5 besar negara dengan penduduk terbanyak di dunia, Indonesia memiliki penduduk-penduduk yang berdiam di tiap provinsi dari 33 provinsi yang ada. Tiap masyarakat yang mendiami suatu provinsi tentu saja akan membentuk suatu kebudayaan daerah sebagai identitas dari tiap daerah, yang apabila kesemuanya dikumpulkan akan menjadi kebudayaan nasional. Kebudayaan inilah yang kemudian menjadi aspek cerminan bagi kepribadian bangsa Indonesia.
Kebudayaan tersebut bisa saja berupa cara berfikir, cara hidup, dan apapun yang dipengaruhi oleh agama dalam kehidupan sosial di dalamnya. Semua provinsi di Indonesia meskipun memiliki kepribadian masing-masing, akan tetapi mereka dapat mengintegrasikan diri mereka sebagai suatu bangsa karena memiliki rasa senasib sepenanggungan dan tujuan yang sama yaitu kesatuan dan persatuan bangsa.
Untuk itulah, Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia, harus menjadi suatu instrumen kepribadian bangsa yang mampu merangkul kebudayaan serta aspek kehidupan bangsa lainnya, yang dapat dilihat pengamalannya dari kelima sila yang merupakan satu kesatuan di dalamnya sehingga membuatnya berbeda dari dasar negara dari negara lain.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Naskah Pancasila
Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

B. Penjabaran Kelima Sila Pancasila sebagai Gambaran Kepribadian Bangsa
1. KeTuhanan Yang Maha Esa
Indonesia memiliki 5 agama yang dianut oleh masyarakatnya, antara lain Islam sebagai agama dominan, Katolik, Protestan, Budha, dan Hindu. Tentunya, setiap agama tersebut mengajarkan kebaikan kepada umat pengikutnya yang membuat mereka menaati aturanNya serta berbakti kepadaNya. Sebagai manusia harus berbuat baik kepada sesama dengan melakukan tindakan sosial dan beramal, bertindak ramah, serta harus menjunjung toleransi antarumat beragama. Pribadi manusia inilah yang kemudian menjadi karakteristik bangsa Indonesia.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (Perikemanusiaan)
Sebagai negara yang berketuhanan, Indonesia memiliki masyarakat yang bersifat peduli terhadap kesukaran dan mau membantu orang lain. Sehingga, dapat dikatakan bahwa perikemanusiaan adalah dasar hidup bangsa Indonesia untuk turut membantu memajukan umat manusia dan mencapai cita-cita kebahagiaan bagi seluruh dunia.

3. Persatuan (Kebangsaan) Indonesia
Persatuan dapat diwujudkan dengan adanya kerjasama dan kebersamaan. Semangat persatuan yang dianut Indonesia direalisasikan dalam bentuk gotong royong sebagai sifat bangsa Indonesia.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Sila kerakyatan berakar dalam masyarakat Indonesia dan merupakan suatu unsur kepribadian bangsa Indonesia. Memang, pada saat ini demokrasi Indonesia yang berasal dari barat itu, menduduki peringkat ke-3 tertinggi di Dunia. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, demokrasi ini hanya dijadikan alat bagi para birokrat pemerintah yang saling bertarung—bahkan menggunakan cara kotor—untuk memenuhi individual-interest nya. Hal ini cukup bertentangan dengan sifat kerakyatan Indonesia yang didasarkan atas kekeluargaan dan keputusannya harus mencapai mufakat. Maka, pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat lah yang harus dilakukan dan menjadi ciri dari bangsa Indonesia sekarang.

5. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
Kepribadian bangsa Indonesia yaitu keadilan sosial Indonesia yang menuju kepada cita-cita mencapai suatu tata masyarakat yang adil dan makmur. Keadilan harus dirasakan oleh keseluruhan lapisan masyarakat Indonesia agar dapat memajukan kesejahteraan dan kemakmuran Indonesia yang menyeluruh. Oleh karena itu perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan haruslah dikembangkan.

C. Kebudayaan Indonesia
Indonesia terdiri atas berbagai suku yang mendiami wilayah-wilayah Indonesia yang tersebar dari sabang sampai merauke. Suku-suku tersebut hidup dan menciptakan suatu aturan bersama serta menghasilkan kebudayaan. Inilah yang menggambarkan kebinekaan Bangsa Indonesia.
Budaya inilah yang juga menjadi kepribadian bangsa Indonesia sebagai budaya nasional yang kemudian dapat membedakan dasar negara Indonesia yaitu Pancasila dengan dasar negara dari negara lain, khususnya di era globalisasi ini yang mengaburkan batas ruang dan waktu. Budaya Indonesia yang masih terkenal sampai saat ini antara lain gotong royong, kerjasama, ramah tamah, musyawarah mufakat.
BAB III
SIMPULAN

Indonesia merupakan kelompok sosial yang luas dan berisi kelompok-kelompok kecil yang komponennya adalah keseluruhan provinsi yang memiliki karakteristik tersendiri. Bahkan, komponen masyarakat Indonesia pun tidak semua berasal dari ras asli, tetapi juga ada ras pendatang, khususnya Cina. Ditambah lagi, di era globalisasi saat ini, banyak sekali pengaruh barat yang masuk dan mendoktrin masyarakat Indonesia khususnya the way of life. Meskipun berada dalam budaya yang beraneka, Indonesia, sebagai sebuah negara, harus memiliki dasar negara yang menjadi pedoman hidup. Disinilah Pancasila berfungsi sebagai kepribadian bangsa dimana masyarakat utuh Bangsa Indonesia (sebagai komponen) merupakan keseluruhan sikap dan kepribadian yang berpedoman pada moral dan nilai-nilai pancasila.
Pancasila sebagai kepribadian bangsa harus mampu mendorong bangsa Indonesia secara keseluruhan agar tetap berjalan dalam koridornya yang bukan berarti menentang arus globalisasi, akan tetapi lebih cermat dan bijak dalam menjalani dan menghadapi tantangan dan peluang yang tercipta. Bila menghubungkan kebudayaan sebagai karakteristik bangsa dengan Pancasila sebagai kepribadian bangsa, tentunya kedua hal ini merupakan suatu kesatuan layaknya keseluruhan sila dalam Pancasila yang mampu menggambarkan karakteristik yang membedakan Indonesia dengan negara lain.




DAFTAR PUSTAKA

Budi Soeprapto. 2004. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 dan Perubahannya.
Jakarta : Penabur Ilmu
Darmodihardjo, Darji, C.S.T Kansil, Kasmiran Wuryo. 1979. Menjadi Warga Negara Pancasila.
Jakarta: PN. Balai Pustaka
Darmodihardjo, SH, Prof. Dardji. 1984. Pancasila suatu orientasi singkat. Jakarta: Aries Lima
Muchji Achmad, Neltje F. Katuuk. 1996. Pendidikan Pancasila. Jakarta: Gunadarma
Widjaja, Drs. A. W. 1991. Pedoman Pokok-Pokok dan Materi Perkuliahan Pancasila pada
Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo

1 komentar:

  1. hey
    SaLam kenaL ya..,

    maaf ya ng'download posting mu tnpa ijin..,
    hehehe...

    thankx ya...

    BalasHapus